A. Pengertian
Campak ( Rubeola, Measles, Morbili ) adalah infeksi
virus akut yang sangat menular, ditandai dengan demam, lemas, batuk, peradangan
selaput mata serta timbulnya bintik-bintik merah di kulit. Penyakit ini umumnya
menyerang anak-anak.
B. Penyebab
Penyebabnya virus morbili (paramiksovirus). Virus ini terdapat dalam darah dan cairan nasofaring pada masa gejala awal (prodromal) hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir. Penularan infeksi terjadi karena menghirup ludah penderita campak. Penderita bias menularkan ionfeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam pada kulit dam selama ruam kulit tersebut masih ada. Sebelum vaksinasi digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun terutama pada anak-anak usia pra sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini.
C. Tanda dan gejala
Masa tunas
(inkubasi) berkisar sekitar 12-14 hari, referensi lain menyebutkan 10-20 hari.
Gejala dibagi menjadi 3 stadium:
1. Stadium awal (prodromal)
Sebelum
stadium awal ada masa inkubasi (masa dari kontak dengan virus sampai mulai
timbulnya gejala) yang berlangsung kira-kira 10-12 hari. Stadium awal umumnya
berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan panas, lemas, nyeri otot, batuk,
pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan
saluran pernapasan dan pencernaan.
Pada stadium
ini, gejalanya mirip influenza sehingga sulit diagnosa pada stadium ini. Yang
khas bila terdapat bercak sebesar ujung jarum (bercak Koplik) di dinding pipi
bagian dalam dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2
minggu terakhir.
2. Stadium timbulnya bercak (erupsi)
Terjadi
sekitar 2-3 hari setelah stadium awal.
Ditandai
dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa
gatal. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga. Kadang
disertai diare dan muntah.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Pada stadium
ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal,
kecuali ada komplikasi. Adanya kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi)
dapat merupakan tanda penyembuhan.
D. Cara Penularan
Yang patut diwaspadai, penularan
penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan
ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada
masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih
ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila
satu anggota keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja
ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali
seumur hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman
selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk
ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan,
yaitu bahwa bercak merah pada campak harus keluar semua karena kalau tidak
malah akan membahayakan penderita. Yang benar, justru jumlah bercak menandakan
ringan-beratnya campak. Semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat
penyakitnya. Dokter justru akan mengusahakan agar campak pada anak tidak
menjadi semakin parah atau bercak merahnya tidak sampai muncul di sekujur
tubuh.
Selain itu, masih banyak orang tua
yang memperlakukan anak campak secara salah. Salah satunya, anak tidak
dimandikan. Dikhawatirkan, keringat yang melekat pada tubuh anak menimbulkan
rasa lengket dan gatal yang mendorongnya menggaruk kulit dengan tangan yang
tidak bersih sehingga terjadi infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah.
Sebaliknya, dengan mandi anak akan merasa nyaman.
E. Penanganan
Ø Bila campaknya ringan, anak cukup
dirawat di rumah. Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka
harus dirawat di rumah sakit.
Ø Anak campak perlu dirawat di
tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. Apalagi
bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi campak.
Ø Beri penderita asupan makanan
bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya
harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti
radang tenggorokan, flu, atau lainnya. Masa rentan ini masih berlangsung
sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah.
Ø Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi
pada dokter.
Ø Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap
memandikannya.
Ø Anak perlu beristirahat yang cukup.
F. Pencegahan
Imunisasi ( imunisasi campak untuk bayi diberikan pada
umur 9 bulan ). Bisa pula imunisasi campuran, misalnya MMR
(measles-mump-rubella), biasanya diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua
diberikan pada usia 4-6 tahun. Imunisasi campak diberikan untuk mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Vaksin campak mengandung virus
campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin campak yang beredar di Indonesia
dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering
dikombinasikan dengan vaksin gondong dan rubella (campak Jerman) (A.H. Markum,
2002 : 26).
G. Pengobatan
Tidak
ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk
menurunkan demam, diberikan kompres hangat dan obat penurun demam dan segera
bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit
Pengobatan
tradisional
Pengobatan tradisional yang dapat di lakukan di rumah yaitu dengan cara
memberikan minum air kelapa muda yang di campur dengan madu.
1. Kelapa
Kelapa adalah buah yang
memiliki multimanfaat. Mulai dari akar, batang, daun, dahan, hingga buahnya.
Akarnya bisa dijadikan bahan kayu bakar dan kerajinan seni. Batangnya bisa
digunakan sebagai bahan bangunan rumah. Daunnya bisa buat janur pernikahan
maupun tempat untuk ketupat. Lidinya bisa dibuat sapu. Kemudian buahnya, antara
air dan isinya, juga mengandung banyak manfaat.
Air kelapa memiliki
karakteristik cita rasa yang khas. Di samping itu, air kelapa juga punya
kandungan gizi, dan juga
mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh. Mineral tersebut
di antaranya kalium (K), natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), ferum (Fe),
cuprum (Cu), fosfor (P), dan sulfur (S). Yang cukup mencengangkan, dalam air
kelapa juga ditemukan berbagai vitamin. Sebut saja vitamin C dan berbagai asam
seperti, asam nikotinat, asam pantotenal, dan asam folat. Vitamin B kompleks
yang dikandungnya antara lain niacin, riboflavin, dan thiamin.
Kandungan mineral alami
dan protein berkualitas tinggi di dalam kelapa sangat baik untuk pertumbuhan
dan perbaikan sel-sel dalam tubuh. Airnya dikenal sebagai air mineral dan
merupakan minuman penyegar. Kandungan gula yang terdapat pada air kelapa mudah
diserap oleh tubuh.. Air kelapa mempunyai sifat seimbang
(isotonis) dan kaya dengan elektrolit. Karenanya, sangat baik diminum ketika
tubuh kekurangan elektrolit, misal setelah aktifitas atau olah raga dan pada saat tubuh mengalami dehidrasi karena
kekurangan cairan.
Nilai kalori rata-rata
pada pada air kelapa berkisar 17 kalori per 100 gram. Air kelapa hijau, lebih
banyak mengandung tanin atau antidotum (anti racun) yang paling tinggi, kandungan zat kimia lain
yang menonjol yaitu berupa enzim yang mampu mengurai sifat racun
2. Madu
Madu adalah makanan yang di dalamnya mengandung banyak gizi,
antara lain protein, asam amino, vitamin, karbohidrat, mineral, dan zat lain
yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Menurut penelitian, madu merupakan sumber
gizi yang tinggi di antara produk ternak lain, seperti susu, telur, mentega,
keju, dan daging Madu yang dihasilkan lebah ini mengandung senyawa asetilkolin
yang bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi tekanan darah.
Hal ini menyebabkan gula yang terkandung dalam madu akan terserap langsung oleh
darah sehingga menghasilkan energi secara cepat jika dibandingkan dengan gula
biasa.
Selain itu, madu kaya akan antioksidan. Antioksidan dalam
madu memiliki daya aktif yang tinggi sehingga dapat meningkatkan perlawanan
tubuh terhadap tekanan oksidasi.
Di samping kandungan yang telah disebutkan tadi, madu
mengandung zat lain yang berguna bagi kesehatan tubuh. Misalnya, vitamin A, B1,
B2, kalsium, kalium, magnesium, besi, dan zat-zat lainnya. Oleh karena itu,
madu sangat bermanfaat bagi kesehatan Salah
satu keunikan madu adalah karena madu mengandung zat antibiotik . Hal itu hasil
penelitian Peter C Molan ( 1992 ) , peneliti dari Departement of Biological
Sciences, University of Waikoto , Selandia Baru. Menurutnya Madu terbukti
mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai kuman dan virus penyebab penyakit.
Cara
Pembuatan Obat tradisional dengan menggunakan air kelapa dan madu
Alat Dan Bahan
1
gelas ukuran sedang
1
Buah Kelapa
2
sendok Makan Madu
Cara Pembuatan
Satu
gelas air kelapa muda di campur dengan 2
sendok makan madu kemudian di aduk
Cara Pemakaian
Minumkan
hasil campuran air kelapa dan madu tadi kepada penderita campak
Anak-
anak 3- 4 X satu hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar