SATUAN ACARA PENYULUHAN
Hari / Tanggal : Selasa, 17-November-2008
Waktu :15:00 - 15:30 wita
Tempat :Balai desa, desa sei dama
Sasaran : Masyarakat desa sei dama
Pelaksana : Khoirul Hadi Pranoto
Topic : Keracunan Makanan
I. Diagnosa keperawatan
Resiko Keracunan Makanan Berhubungan dengan Kurang pengetahuan Makanan yang mengandung racun
II. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, masyarakat akan mengerti dan memahami tentang bahayanya mengkonsumsi makanan yang mengandung racun
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit masyarakat akan mampu:
1. Menjelaskan pengertian Keracunan Makanan
2. Menyebutkan penyebab Keracunan Makanan
3. Menyebutkan tanda dan gejala Keracunan Makanan
4. Menyebutkan cara Mengatasi Keracunan Makanan
5. Menyebutkan cara pencegahan Keracuana makanan
III. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Keracunan makanan
b. Penyebab Keracunan makanan
c. Tanda dan gejala Keracunan makanan
d. Mengatasi Keracunan Makanan
e. Pencegahan Keracuna makana
IV. Metode Penyuluhan
• Ceramah
• Diskusi
• Demonstrasi
V. Media
• Leaflet
• Poster
• Alat peraga
VI. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Waktu
Ceramah Diskusi Pendemonstrasian
1
2
3 Pembukaan
Penyampaian materi
Penutup 5 menit
10 menit
5 menit -
5 menit
- -
-
5 menit
VII. Isi Kegiatan
1) Pembukaan
• Mengucapkan Salam
• Menjelaskan tujuan promosi kesehatan
2) Penyampaian materi
• Pengertian Keracunan Makanan
• Penyebab Keracunan Makanan
• Tanda dan gejala Keracunan Makanan
• Pennanang Keracunan Makanan
• Pencegahan Tumor makanan
3) Penutup
• Memberikan kesempatan pada masyarakat untuk bertanya
• Memberikan pertanyaan kepada Masyarakat dan diharapkan keluarga mampu menjelaskan dengan bahasanya sendiri :
▲ Pengertian Keracunan makanan
▲ Tanda dan gejala Keracunan Makanan
▲ Pencegahan Keracunan makanan
• Menyimpulkan materi penyuluhan mulai awal sampai akhir penyuluhan
• Menutup dengan mengucapkan salam
Setting tempat
Keterangan :
: Audiens
: Pemateri
: Pelaksana
Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
▪ Materi keracuanan Makanan sudah siap disajikan
▪ Tempat sudah siap digunakan
▪ LP sudah siap
b. Evaluai Proses
Proses penyuluhan dari awal sampai akhir penyuluhan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan
c. Evaluasi Akhir
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan keluarga mampu menjawab :
▪ Menjelaskan pengertian Keracuan makanan
▪ Menyebutkan tanda dan gejala Keracunan makanan
▪ Menyebutkan cara pencegahan Keracunan makanan
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
CAMPAK
Hari / Tanggal : Kamis 12
januari 2011
Waktu : 25 menit
Tempat : Ruang Kelas 3 B
Sasaran : Mahasiswa
akper yarsi
Materi Penyuluhan : Campak
Penyuluh : Khoirul Hadi Pranoto
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan tentang campak berhubungan dengan
kurang terpaparnya informasi.
II.
TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengajaran
selama 1 x 25 menit tentang penyakit morbili diharapkan sasaran memahami dan mengerti segala sesuatu tentang penyakit campak.
2.
Tujuan khusus
Setelah dilakukan pendidikan
kesehatan selama 1 x 25 menit, Kliena mengerti apa yang disampaikan Mahasiswa dengan
kriteria hasil:
a.
Sasaran mengetahui pengertian penyakit campak.
b.
Sasaran mengetahui penyebab penyakit campak.
c.
Sasaran mengetahui tanda dan gejala penyakit campak.
d.
Sasaran mengetahui cara penularan penyakit campak.
e.
Sasaran mengetahui penanganan
penyait campak.
f.
Sasaran mengetahui pencegahan
penyakit campak.
III.
MATERI
Terlampir
IV.
METODE PENYULUHAN
Ceramah dan diskusi
V.
MEDIA
Ø
Leaflet
Ø
Flip chart
Ø
Alat Peraga
VI.
KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
URAIAN
KEGIATAN
|
WAKTU
|
||
CERAMAH
|
DISKUSI
|
PRAKTIK
|
||
1.
2.
3.
|
Pembukaan
a.
Memberikan salam
b.
Memperkenalkan diri
c.
Menyampaikan tujuan
d.
Kontrak waktu
e.
Apersepsi
Penyampaian materi
a.
Menjelaskan isi materi
b.
Memberi kesempatan klien untuk
bertanya
Penutup
a.
Memberi beberapa pertanyaan kepada
klien
b.
Mengakhiri kegiatan dan memberi
salam
|
5 menit
10 menit
2 menit
|
5 menit
3 menit
|
|
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah
siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Media dan tempat siap
2. Evaluasi proses
a. Media dan tempat dapat di
gunakan sesuai rencana
b. Sasaran mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar sesuai yang
telah direncanakan
3. Evaluasi hasil
a. Sasaran dapat menyebutkan
pengertian penyakit campak dengan benar.
b. Sasaran dapat menyebutkan penyebab penyakit morbili dengan benar.
c. Sasaran dapat menyebutkan tanda dan gejala penyakit campak dengan tepat.
d. Sasaran dapat menyebutkan cara penularan penyakit campak.
e. Sasaran dapat menyebutkan penanganan penyakit campak.
f. Sasaran dapat menyebutkan pencegahan penyakit campak.
Lampiran
CAMPAK
A. Pengertian
Campak ( Rubeola, Measles, Morbili ) adalah infeksi
virus akut yang sangat menular, ditandai dengan demam, lemas, batuk, peradangan
selaput mata serta timbulnya bintik-bintik merah di kulit. Penyakit ini umumnya
menyerang anak-anak.
B. Penyebab
Penyebabnya virus morbili (paramiksovirus). Virus ini
terdapat dalam darah dan cairan nasofaring pada masa gejala awal (prodromal)
hingga 24 jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir.
Penularan infeksi terjadi karena menghirup ludah penderita campak. Penderita
bias menularkan ionfeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam pada
kulit dam selama ruam kulit tersebut masih ada.
Sebelum vaksinasi digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun terutama pada anak-anak usia pra sekolah dan
anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia
akan kebal terhadap penyakit ini.
C. Tanda dan gejala
Masa tunas
(inkubasi) berkisar sekitar 12-14 hari, referensi lain menyebutkan 10-20 hari.
Gejala dibagi menjadi 3 stadium:
1. Stadium awal (prodromal)
Sebelum
stadium awal ada masa inkubasi (masa dari kontak dengan virus sampai mulai
timbulnya gejala) yang berlangsung kira-kira 10-12 hari. Stadium awal umumnya
berlangsung sekitar 4-5 hari, ditandai dengan panas, lemas, nyeri otot, batuk,
pilek, mata merah, fotofobia (takut cahaya), diare karena adanya peradangan
saluran pernapasan dan pencernaan.
Pada stadium
ini, gejalanya mirip influenza sehingga sulit diagnosa pada stadium ini. Yang
khas bila terdapat bercak sebesar ujung jarum (bercak Koplik) di dinding pipi
bagian dalam dan penderita pernah kontak dengan penderita morbili dalam 2
minggu terakhir.
2. Stadium timbulnya bercak (erupsi)
Terjadi
sekitar 2-3 hari setelah stadium awal.
Ditandai
dengan: demam meningkat, bercak merah menyebar ke seluruh tubuh, disertai rasa
gatal. Selanjutnya gejala tersebut akan menghilang sekitar hari ketiga. Kadang
disertai diare dan muntah.
3. Stadium masa penyembuhan (konvalesen)
Pada stadium
ini, gejala-gejala di atas berangsur menghilang. Suhu tubuh menjadi normal,
kecuali ada komplikasi. Adanya kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi)
dapat merupakan tanda penyembuhan.
D. Cara Penularan
Yang patut diwaspadai, penularan
penyakit campak berlangsung sangat cepat melalui perantara udara atau semburan
ludah (droplet) yang terisap lewat hidung atau mulut. Penularan terjadi pada
masa fase kedua hingga 1-2 hari setelah bercak merah timbul. Sayangnya, masih
ada anggapan yang salah dalam masyarakat akan penyakit campak. Misalnya, bila
satu anggota keluarga terkena campak, maka anggota keluarga lain sengaja
ditulari agar sekalian repot. Alasannya, bukankah campak hanya terjadi sekali
seumur hidup? Jadi kalau waktu kecil sudah pernah campak, setelah itu akan aman
selamanya. Ini jelas pendapat yang tidak benar karena penyakit bukanlah untuk
ditularkan. Apalagi dampak campak cukup berbahaya.
Anggapan lain yang patut diluruskan,
yaitu bahwa bercak merah pada campak harus keluar semua karena kalau tidak
malah akan membahayakan penderita. Yang benar, justru jumlah bercak menandakan
ringan-beratnya campak. Semakin banyak jumlahnya berarti semakin berat
penyakitnya. Dokter justru akan mengusahakan agar campak pada anak tidak
menjadi semakin parah atau bercak merahnya tidak sampai muncul di sekujur
tubuh.
Selain itu, masih banyak orang tua
yang memperlakukan anak campak secara salah. Salah satunya, anak tidak
dimandikan. Dikhawatirkan, keringat yang melekat pada tubuh anak menimbulkan
rasa lengket dan gatal yang mendorongnya menggaruk kulit dengan tangan yang
tidak bersih sehingga terjadi infeksi berupa bisul-bisul kecil bernanah.
Sebaliknya, dengan mandi anak akan merasa nyaman.
E. Penanganan
Ø Bila campaknya ringan, anak cukup
dirawat di rumah. Kalau campaknya berat atau sampai terjadi komplikasi maka
harus dirawat di rumah sakit.
Ø Anak campak perlu dirawat di
tempat tersendiri agar tidak menularkan penyakitnya kepada yang lain. Apalagi
bila ada bayi di rumah yang belum mendapat imunisasi campak.
Ø Beri penderita asupan makanan
bergizi seimbang dan cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Makanannya
harus mudah dicerna, karena anak campak rentan terjangkit infeksi lain, seperti
radang tenggorokan, flu, atau lainnya. Masa rentan ini masih berlangsung
sebulan setelah sembuh karena daya tahan tubuh penderita yang masih lemah.
Ø Lakukan pengobatan yang tepat dengan berkonsultasi
pada dokter.
Ø Jaga kebersihan tubuh anak dengan tetap
memandikannya.
Ø Anak perlu beristirahat yang cukup.
F. Pencegahan
Imunisasi ( imunisasi campak untuk bayi diberikan pada
umur 9 bulan ). Bisa pula imunisasi campuran, misalnya MMR
(measles-mump-rubella), biasanya diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua
diberikan pada usia 4-6 tahun. Imunisasi campak diberikan untuk mendapatkan
kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif. Vaksin campak mengandung virus
campak hidup yang telah dilemahkan. Vaksin campak yang beredar di Indonesia
dapat diperoleh dalam bentuk kemasan kering tunggal atau dalam kemasan kering
dikombinasikan dengan vaksin gondong dan rubella (campak Jerman) (A.H. Markum,
2002 : 26).
G. Pengobatan
Tidak
ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani istirahat. Untuk
menurunkan demam, diberikan kompres hangat dan obat penurun demam dan segera
bawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit
Pengobatan
tradisional
ü Bahan:
1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
ü Cara
membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus
ü Cara
menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, E. Marlyn.2000. Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3,
Jakarta,EGC.
Ngastiyah. 1997. Perawatan
Anak Sakit. Jakarta, EGC
Nelson, 2000.
Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Jakarta, EGC
Tanaman dan obat(2009).kunyit.From
http://tanamandanobat.blogspot.com/2009/02/kunyit.html,
19 desember 2011